TOMOHON, INFONESIA24.COM – Dalam beberapa tahun terakhir ini, angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Tomohon terbilang cukup tinggi. Itu berdasarkan data BPS sejak tahun 2021, 2022 dan 2023.
Maka, menurut Andy Raymond Sengkey Ketua Tim Kampanye Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon, Wenny Lumentut dan Michael Mait (WLMM), hal ini wajib menjadi perhatian serius kedepan bersama stakeholder.
Dia pun sangat optimis, bahwa WLMM saat dipercayakan rakyat memimpin Kota Tomohon akan konsisten menekan kemiskinan dan pengangguran. Sebab, salah satu faktor hingga tingginya angka ini karena ekonomi masyarakat.
“Faktor ekonomi masyarakat sangat menentukan perubahan. Sebab melihat trend kemiskinan dan pengangguran dari kesejahteraan ekonomi masyarakat masih tinggi. Karena itu, Tomohon butuh perubahan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat,” terang Sengkey.
Ketika masyarakat merasakan ada perubahan ekonomi dalam aspek kesejahteraan, pasti berdampak pada penurunan kemiskinan dan pengangguran.
Lanjut dia, Pemerintah Kota Tomohon adalah ‘Investor’ besar, artinya mampu menggairahkan ekonomi di masyarakat lewat berbagai program yang dituangkan dalam visi – misi.
“Faktor kesejahteraan ekonomi masyarakat sangat menentukan berkurangnya kemiskinan dan pengangguran, sebab itu visi misi WLMM lebih pada totalitas pelayanan pemerataan yang berkeadilan dalam semua sektor. Bila perlu Tomohon tidak ada lagi kemiskinan dan pengangguran,” jelasnya.
Berikut ini angka Kemiskinan dan Pengangguran di Kota Tomohon berdasarkan data BPS :
Kemiskinan :
Tahun 2021 : 6,18 Persen
Tahun 2022 : 5,79 Persen
Tahun 2023 : 6,24 Persen
Pengangguran :
Tahun 2021 : 8,84 Persen
Tahun 2022 : 8,11 Persen
Tahun 2023 : 8,52 Persen
(jim)