MANADO, INFONESIA24.COM – Data terbaru dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni-PPA) Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tinggi. Hingga Juli 2025, tercatat 355 kasus dengan 367 korban di seluruh kabupaten/kota di Sulut.
Dari jumlah tersebut, 106 kasus dialami perempuan dewasa dengan 106 korban, sementara 249 kasus menimpa anak-anak dengan total 261 korban.
Bentuk kekerasan yang dialami perempuan dewasa didominasi oleh kekerasan fisik 38 korban, psikis 29 korban, dan seksual 21 korban. Sementara itu, kasus terhadap anak paling banyak berupa kekerasan seksual dengan 131 korban, diikuti kekerasan lainnya 37 korban, serta kekerasan fisik 36 korban.
Jika ditinjau per wilayah, jumlah kasus dan korban bervariasi. Kota Manado mencatat angka tertinggi dengan 67 kasus dan 67 korban, disusul Kota Bitung 46 kasus dan 46 korban, serta Kabupaten Minahasa 45 kasus dan 45 korban.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (DP3AD) Sulut, Wanda Musu, menegaskan bahwa tingginya angka kasus ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Upaya pencegahan dan penanganan terus dilakukan, termasuk edukasi masyarakat, peningkatan layanan pengaduan, hingga pendampingan hukum dan psikologis bagi korban,” ujarnya, Senin (8/9/2025).
Ia menambahkan, data Simfoni-PPA diperbarui setiap tanggal 15 di tiap bulan dan dirilis ke publik pada tanggal 16. “Untuk bulan Agustus, datanya akan dirilis pada 16 September nanti,” tukasnya. (jim)