Era Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Berakhir, Patrick Kluivert Disebut Jadi Suksesor

SULUT, INFONESIA24.COM – Meski berhasil mengangkat performa Timnas Sepak Bola Indonesia dari era kelam, kepemimpinan Shin Tae-yong (STY) dinilai belum cukup oleh PSSI di bawah Ketua Umum Erick Thohir. Rentetan hasil kurang memuaskan pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi salah satu alasan keputusan tersebut.

Saat ini, Timnas Indonesia yang diperkuat Jay Idzes dan kawan-kawan menempati peringkat ketiga klasemen sementara Grup C. Meski bukan unggulan, materi pemain sebenarnya dinilai mampu membawa Tim Garuda ke posisi yang lebih baik. Namun, beberapa peluang emas justru gagal dimanfaatkan secara optimal oleh STY.

Contohnya, dalam laga melawan Timnas China, yang tidak terlalu diunggulkan, STY memilih menurunkan pemain lapis kedua dan merombak formasi utama. Sebaliknya, kemenangan bersejarah melawan Arab Saudi di laga berikutnya tidak cukup mengubah nasib pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Pada Senin (6/1/2025), PSSI resmi mengumumkan pemutusan kontrak STY dalam konferensi pers yang dipimpin Erick Thohir. Dikutip dari CNN Indonesia, Erick mengatakan alasan STY dipecat PSSI di antaranya karena masalah komunikasi, strategi, dan kepemimpinan di Timnas Indonesia.

“Timnas ini perlu juga menjadi perhatian khusus oleh kami dalam evaluasi, kita melihat perlu ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain. Lalu komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program yang lebih baik secara menyeluruh,” ucap Erick.

Langkah ini memicu reaksi beragam dari publik, apalagi hanya berselang beberapa jam kemudian, nama Patrick Kluivert muncul sebagai kandidat kuat pengganti. Kluivert, yang merupakan legenda sepak bola Belanda, disebut telah mencapai kesepakatan dengan PSSI. Ini diperkuat dengan pernyataan jurnalis ternama Italia spesialis bursa transfer Andrea Romano, melalui akun X, pada Senin (6/1/2025).

“Patrick Kluivert akan menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala baru Indonesia, kesepakatan telah tercapai. 2 tahun ditambah opsi 2 tahun, presentasi akan dilakukan pada tanggal 12 Januari di Indonesia. Targetnya adalah mencapai kualifikasi Piala Dunia,” tulisnya yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.

Namun, keputusan ini memicu perdebatan. Sebagian pihak menganggap pengalaman kepelatihan Kluivert tidak lebih gemilang dibandingkan STY, yang pernah membawa Korea Selatan bersaing di pentas dunia.

Meski demikian, ada pula yang mendukung keputusan PSSI. Kehadiran Kluivert dinilai bisa memberikan keuntungan komunikasi, terutama dengan sejumlah pemain keturunan Indonesia-Belanda dalam skuad Timnas. Kendala bahasa yang sempat menjadi kelemahan STY diharapkan dapat teratasi.

Keputusan Erick Thohir dan jajaran PSSI ini diharapkan menjadi langkah terbaik bagi masa depan Timnas Indonesia. Mimpi besar untuk berlaga di Piala Dunia kini kembali diletakkan di pundak pelatih baru. Semoga Tim Garuda dapat mengukir sejarah yang telah lama diidamkan seluruh masyarakat Indonesia. (jim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *