JAKARTA, INFONESIA24.COM – Sebelum kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia, ternyata pada 21 Agustus 2024 lalu, Pemuda Lintas Agama Indonesia berkunjung di Vatikan untuk menyampaikan maksud dan tujuan, serta Deklarasi Jakarta – Vatikan.
Kedatangan itu pun disambut baik oleh pihak Vatikan. Bahkan, diungkapkan, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik (PK), Stefanus Asat Gusma, pihak Vatikan menyatakan bahwa ini merupakan sejarah karena ada Pemuda Lintas Agama meminta waktu resmi untuk bertemu dengan Bapa Suci Paus Fransiskus.
“Puji Tuhan, setelah kami diterima Duta Besar Tahta Suci Vatikan pada tanggal 19 Agustus, kemudian pada 20 Agustus diterima Dewan Kepausan Khusus Dialog Antar Agama, pada 21 Agustus kami diterima oleh Bapa Suci. Dan, beliau ikut menyaksikan sekaligus menandatangani Deklarasi Jakarta – Vatikan,” jelasnya, saat dialog dalam program Selamat Pagi Indonesia oleh TV Nasional Metro TV, pada Kamis (5/9/2024).
Gusma menjelaskan isi dari deklarasi tersebut, yakni pertama soal perdamaian dan persaudaraan universal. Kemudian, bagaimana anak muda didorong untuk terlibat dalam membangun dialog. “Yang ketiga, bagaimana kita mendorong dan menyebarluaskan dokumen persaudaraan Abu Dhabi, yang ditandatangani Bapa Suci Paus Fransiskus dengan Imam Agung Al-Azhar Ahmad el-Tayeb tahun 2019,” terangnya, pada dialog dengan topik Memaknai Pesan Perdamaian Paus Fransiskus.
Lanjut dia, konsep atau gerakan ini akan dibumikan di Indonesia supaya para anak muda di seluruh Indonesia melakukan hal yang sama. Terlebih, soal dokumen Abu Dhabi. “Mengupayakan dialog yang terus menerus dan diperluas, karena pemikiran soal perdamaian dan persaudaraan dari tokoh – tokoh besar, seperti Paus Fransiskus dan Imam Agung Al-Azhar Ahmad el-Tayeb ini, perlu dibumikan di anak muda kita,” tutur Gusma. (jim)