Bangun Strategi EBT, PLN UID Suluttenggo Gandeng Universitas Indonesia

SULUT, INFONESIA24.COM – Guna membangun strategi Energi Baru Terbarukan (EBT), PT Perusahan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) menggandeng Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI).

General Manager PLN UID Suluttenggo Ari Dartomo mengatakan, PLN melakukan best effort, membangun strategi transisi energi yang komprehensif berbasis tantangan eksisting dan solusi di masa depan.

“Sehingga strategi yang dibangun adalah titik temu antara target pengurangan emisi, aspek energy security, dan operasional yang andal, serta aspek finansial yang sehat bagi perusahaan dan keuangan negara,” ujar Dartomo, di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), pada Senin (4/3/2024).

Dartomo menjelaskan dalam perjalanan menjadi perusahaan energi bersih, PLN akan memastikan perjalanan transisi energi akan berdampak positif bagi masyarakat good corporate governance (GCG) berkelanjutan akan dijalankan dalam eksekusi transisi energi.

“PLN telah merancang lima skenario. Dari kelima skenario tersebut, Accelerated Renewable Energy with coal phase down merupakan skenario ambisius dengan penambahan EBT 75 persen dan gas 25 persen, yang akan memastikan pengurangan emisi beyond NDC dengan tetap menjaga keandalan sistem,” jelasnya.

Selain itu, Dartomo juga mengatakan akan membangun smart grid dan flexible generation sebagai solusi mengatasi intermitensi Wind & Solar (VRE), sehingga perencanaan penambahan kapasitas VRE dapat ditingkatkan 6x lipat dari 5 GW menjadi 28 GW pada 2040.

“Membuka ruang pemanfaatan energi baru (nuklir, hidrogen, dan amonia) sebagai tambahan pembangkit baseload dengan emisi yang sangat rendah, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) ke depan menjadi dokumen perencanaan yang bukan hanya memastikan balancing antara demand dan supply, tetapi juga mampu menyeimbangkan target penurunan emisi, keandalan sistem, energy security, dan financial sustainability,” terangnya.

Dijelaskannya pula, bahwa pihak PLN akan memanfaatkan sumber energi terbarukan dari energi air, panas bumi termasuk skala kecil/modular, biofuel, angin, sinar matahari, biomassa dan sampah yang diutamakan tersedia di lokasi setempat.

“Penggunaan co-firing menggunakan biomassa pellet sampah, kayu, dan lain-lain pada PLTU batu bara menjadi salah satu program andalan PLN saat ini, serta tidak ada pengembangan PLTU batu bara baru, kecuali yang sudah dalam tahap konstruksi atau on going,” pungkas Dartomo. (jim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *