TOMOHON, INFONESIA24.COM – Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut Dua, Wenny Lumentut dan Michael Mait (WLMM), mendapat pertanyaan yang berkaitan dengan pendidikan di Kota Tomohon, saat Debat Publik Pertama Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon pada Pilkada 2024, yang digelar KPU Tomohon, di Ruang Paripurna DPRD Tomohon, pada Selasa (8/10/2024).
Saat menjawab pertanyaan, Calon Wali Kota Wenny Lumentut menegaskan, dalam mempertahankan simbol Kota Tomohon sebagai Kota Pendidikan maka postur APBD Mandatory Spending Dana Pendidikan untuk 20 persen, benar – benar harus dilaksanakan.
“Pemerintah harus hadir di seluruh sendi – sendi pendidikan, baik kepada anak didik maupun tenaga pendidik. Agar supaya kualitas pendidikan yang ada di Kota Tomohon dapat terus terjaga dan simbol Tomohon sebagai Kota Pendidikan betul – betul dapat dipertahankan,” tuturnya.
Sementara, Calon Wakil Wali Kota Michael Mait juga mengatakan, pendidikan menjadi satu sektor yang paling penting untuk kualitas pembangunan manusia. Terjadi suatu persoalan besar jika terjadi ketimpangan antara sekolah swasta dan pemerintah.
“Untuk itu kami memiliki program bahwa semua anak harus sekolah wajib 12 tahun. Bahkan, kami harus memfasilitasi anak – anak yang kurang mampu termasuk yatim piatu, dengan diberikan beasiswa hingga jenjang S1 maupun S2,” tuturnya.
Lanjut Mait, termasuk bagaimana intervensi pemerintah, karena pendidikan tidak hanya saja berbicara mutu dari guru tapi penting juga berbicara tentang mutu dari kurikulum dan juga terkait dengan sarana dan prasarana.
“Inilah salah satu tanggung jawab dari kami jika diperkenankan Tuhan untuk menjadi pemimpin nanti. Kami akan melakukan perubahan yang mendasar, termasuk untuk mutu guru, mutu kurikulum serta sarana prasarana baik yang di desa maupun di kota,” terangnya.
Begitu juga terkait kesejahteraan guru, Mait kembali menegaskan bahwa WLMM akan memperhatikan gaji Guru baik ASN maupun P3K. (jim)