Hadiri KKM PK Komda Sulut, Ketum Gusma Tekankan Soal Cluster hingga Pilkada

SULUT, INFONESIA24.COM – Ketua Umum (Ketum) Pemuda Katolik (PK) Stefanus Asat Gusma menghadiri sekaligus memberikan materi pada Kursus Kepemimpinan Menengah (KKM) PK Komisariat Daerah (Komda) Sulawesi Utara (Sulut), yang digelar sejak 10 hingga 11 Agustus 2024, bertempat di Hotel Sutan Raja Minahasa Utara (Minut).

Kesempatan tersebut, Ketum Gusma menekankan soal tujuh cluster yang menjadi fokus Pemuda Katolik saat ini. Yakni, Cluster Mahasiswa dan Pelajar, Cluster UMKM dan Pengusaha, Cluster Jurnalis, Cluster Politisi, Cluster Akademisi, Cluster Lawyer, serta Cluster ASN. “Tujuh cluster ini harus dibuat oleh teman – teman khususnya di Komda Sulut. Supaya distrubusi, arah program dan arah kerjasama semuanya jelas,” tuturnya.

Dalam waktu dua tahun lalu, seluruh program Komda bisa disubsidi pendanaan dalam rupa kerjasama program. Pemuda Katolik punya program namanya Pemuda Penggerak Transformasi Digital (Petra Digital). “Jadi tidak ada Komda lagi dua tahun lalu yang mengeluh soal pendanaan, karena pengurus pusat suplay 300 juta. Asalkan, teman – teman juga mengeluarkan kemampuannya untuk membuat iven acara dengan merekrut ratusan orang. Jadi gak boleh mengeluh lagi Komda – Komda. Kami kerjasama dengan gojek dan tokopedia, pelatihan kewirausahaan dan digital marketing,” bebernya.

Meski begitu, Ketum Gusma mengakui bahwa dalam merubah sistem dan ekosistem yang sudah berlarut puluhan tahun di Pemuda Katolik ini tidak mudah. “Kita punya produk namanya Petra Natura, didorong oleh pengurus pusat dari teman – teman di unit bisnis, tapi baru jelas sekitar 20 persen. Semuanya masih senang dengan cara – cara proposal. Tidak masalah, tapi ada baiknya kita tawarkan dulu kerjasama dengan produk yang ada seperti Petra Natura ini, baru kemudian jika masih ada yang kurang baru kita ajukan proposal,” jelasnya.

Tinggalkan cara berorganisasi gaya lama dengan terlalu berharap di proposal seperti itu, bukalah seluruh jejaring seluas – luasnya. Serta, terus ciptakan paradigma berpikir mengikuti perkembangan jaman. Apalagi, saat ini berada dalam era digital.

Untuk itu, bagi peserta KKM, lanjut Gusma, harus percaya diri di level itu. “Kenapa harus ada proses kaderisasi organisasi, supaya paradigma cara berpikir teman – teman kalau berhadapan dengan pejabat tidak merasa rendah diri. Jangan ragu untuk bertemu dengan siapa pun dengan membawa bendera Pemuda Katolik, karena organisasi ini jelas ada dan eksis di tengah masyarakat,” tuturnya.

Disisi lain, khusus dalam momen Pilkada, Ketum Gusma mengungkapkan, pada Rapimnas kali lalu telah ditetapkan soal Orkestrasi Pilkada. Apa yang dimaksud dengan ini, yakni organisasi ini tetap independen tetapi ini momentum PK untuk berperan aktif dalam momen Pilkada. “Kalau kita berbicara distribusi kader pasca Pilkada, maka start-nya dari sekarang. Termasuk teman – teman yang punya passion di politik yang mau caleg di 2029, jangan dari 2028 baru bergerak. Tidak bisa, karena politik saat ini sudah sangat berbeda,” tuturnya.

Maka dari itu, konsolidasi dengan kerasulan awam melibatkan semua tokoh dan ormas Katolik, kemudian ditata secara strategis. “Siapa ditempatkan dimana, karena sekarang semuanya berdasarkan statistik. Tidak bisa lagi bersifat keakuan. Karena, apa yang kita libatkan dalam Pilkada ini akan berdampak pada organisasi kita. Maka, kita harus orkestrasi, konsolidasikan secara baik – baik, duduk bersama dan berbicara secara rasional,” jelas Ketum Gusma.

Begitu juga, dalam menentukan arah dukungan kepada para calon di Pilkada nanti. Apabila, tidak ada calon dari Kader PK. Maka, sebagai anggota di organisasi ini harus berada di pusaran inti dari calon yang akan didukung. “Sangat disayangkan jika kita semua apalagi pengurus Komda atau Komcab hanya menjadi follower saja. Kita harus berada di pusaran inti. Karena dengan kita terlibat maka posisi strategis juga bisa diraih. Dan, itu akan menjadi keuntungan juga bagi organisasi ini,” tukasnya.

Sementara itu, KKM yang berlangsung selama dua hari ini berjalan dengan baik sejak acara pembukaan hingga misa penutupan. Adapun, hadir pada pembukaan sekaligus memberikan sambutan mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey yakni Kadis Perkebunan Sulut Edwin L Kindangen.

Dari Pengurus Pusat selain Ketum Stefanus Asat Gusma, juga hadir Aris Retnanto, Venny Nangka, Anastasia Datau dan Herry Mety, Moderator Pemuda Katolik Komda Sulut Pastor John Montolalu, Ketua Pemuda Katolik Komda Sulut A Koba Kalengkongan bersama Sekretaris Freddynand Mongi dan Bendahara Santa Monica Ngantung, Ketua Panitia Andreas Kindangen bersama Sekretaris Julio Luntungan dan Bendahara Cecylia Lipan, serta Misa Penutupan oleh Pastor Alo Koraag dan Koor dari Paduan Suara Deo Cantate Ensemble Chorus (DCEC). (jim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *